Monday, March 19, 2012

Web Semantic atau yang lebih dikenal dengan W 3

Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu WOrld Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 terdiri dari: ~·×
  • Web Semantik
  • Format mikro
  • Pencarian dalam bahasa pengguna
  • Penyimpanan data dalam jumlah besar
  • Pembelajaran lewat mesin
  • Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar.
Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packar.
Jika diformulasikan, web 3.0 bisa dijabarkan dalam perumusan berikut : WEB 3.0 = 4C + P +VS 4C = content, commerce, community, context P = personality VS = virtual search
Maka, web 3.0 sebagai asisten personal penggunanya yang tahu segala sesuatu tentang penggunanya dan mengakses internet untuk mencari jawaban dari kebutuhannya.

Dalam web semantik terdapat beberapa bahasan yang secara signifikan berbeda dengan web saat ini. Beberapa bahasan tersebut antara lain :
  • Indexing n Information Retrieval
    Dalam beberapa kasus, seseorang dibuat frustasi dalam mencari informasi, dikarenakan orang tersebut tidak mengetahui parameter yang pasti dari informasi yg dia cari. Tapi dengan web semantik, proses pencarian dilakukan user melalui pendekatan konsep dan kategori, tak lagi menggunakan kata kunci dan indeks alphabet.
  • Metadata
    Dalam web semantik metadata dapat digambarkan sebagai metode sistematik mendeskripsikan sumber daya dan mekanisme pengaksesannya. Contoh metadata sederhana adalah dalam tabel pada database relasional, terdapat properti misalnya length dan nullable yang mendeskripsikan suatu field. Kedua properti ini dapat disebut sebagai metadata. Namun dalam semantic web, metadata yg diterapkan biasanya sudah distandarisasi, contohnya adalah Dublincore
  • Anotasi
    Bahasa markup seperti XML dapat digunakan untuk menambahkan anotasi Tapi saat ini masih sulit dilakukan untuk sharing anotasi dan transfer anotasi ke aplikasi maupun komputer. Dalam semantik web anotasi harus dapat didistribusikan, selain itu karena anotasi memiliki perbedaan dalam penjelasannya, maka anotasi harus dapat dimengerti secara luas.
  • Database interoperabilitas
    Umunya saat ini kita mendapatkan data dari database melalui web. Database tersebut umumnya terpisah dan sulit digunakan sebagai sumber data yang tergabung. Namun sebenarnya masih banyak data yang lebih besar yg terdapat diluar database. Web semantik memiliki visi bagaimana menyatukan deskripsi dan pengambilan data yang tersimpan. Sehingga nantinya web dapat digambarkan sebagai database virtual yang besar. Pengguna bisa mendapatkan data dari berbagai situs penting, serta dapat mengoperasikan data tersebut.
  • Machine retrieval data
    Berfokus pada otomatisasi akuisisi data. Suatu aplikasi dalam proses menyelesaikan tugasnya dapat menentukan data apa yg dibutuhkan, dimana dan bagaimana untuk mendapatkannya. Aplikasi ini berkaitan dengan agen cerdas (smart crawler) si agen ini bisa menjadi on the fly decision maker, karena dia mengerti secara semantik maksud dari web yg sedang dikunjungi, sehingga dia memiliki ability untuk otomatisasi akuisisi data tersebut.
  • Service
    Service dalam aplikasi bisnis misalnya penjadwalan, pemesanan tiket, transaksi penjualan, otentifikasi dan lainnya. Dalam web semantik, dikenal juga sebagai semantik web service, dimana menyediakan data yang dimengerti komputer sehingga komputer dapat mengaktivasi dan mengkoordinasikan data untuk user. Web service erat kaitannya dalam masalah interoperabilitas.
  • Agen Cerdas, Like Crawler
  1. Agen biasanya adalah suatu perangkat lunak yang bertindak atas perintah anda, agen perangkat lunak bertindak secara otonomi, berkomunikasi dengan agen lain untuk menemukan suatu service atau informasi untuk anda. Agen lain dapat menjalankan service yg dibutuhkan dan memberikan hasilnya kepada agen anda, yg mana akan memberitahu hasilnya kepada anda.
    Arsitektur web semantik dari halaman web W3C dikenal “Semantic Web Layer Cake”. Diagram dibawah ini adalah arsitektur dari web semantik.

    arsitektur web semantik
    Tiap lapisan tersebut dibangun diatas lapisan dibawahnya. Dibagian dasar, kebanyakan data diciptakan dalam bentuk XML. Level lapisan tersebut semakin keatas akan semakin khusus lagi dan akan semakin kompleks dibanding lapisan dibawahnya. Namun lapisan dibawahnya tidak bergantung terhadap lapisan diatasnya, sehingga pengembangan tiap lapisan dapat berlangsung secara independen. Dari penjelasan singkat mengenai web semantik tersebut saya menyimpulkan bahwa dalam web semantik digambarkan bagaimana mekanisme komputer, manusia dan web dapat bekerjasama lebih efisien. Pada dasarnya web semantik dibuat agar selain manusia, komputer pun dapat mengerti isi data yang terdapat dalam web (machine-readable data). Web saat ini adalah kesuksesan manusia dalam bidang teknologi informasi, namun dengan web semantik diharapkan menambah kekuatan dari web saat ini. Khususnya dari sisi arsitektur. Beberapa perubahan signifikan dari web saat ini terdapat dalam bagian pengambilan informasi, metadata, anotasi, database yang lebih interoperabilitas, proses pengambilan data oleh komputer, service, discovery dan agen cerdas. Dari semua bagian tersebut, web semantik merupakan integrasi RDF sebagai deskripsi informasi dan metadata, dimana dalam pembuatan RDF harus mengacu terhadap RDF-schema. Selanjutnya akan disajikan penggunaan aturan RDF tersebut menggunakan suatu bahasa yang disebut ontology.




No comments:

Post a Comment

Ads Inside Post